Zat Besi Bersifat Merusak
Cara Mengatasi Zat Besi Pada Air ~ Zat besi adalah salah satu kontaminan paling umum yang sering dihadapi pada masalah air. Dari gelas-gelas air minum yang berwarna berlumpur hingga garis-garis oranye terang di toilet dan bathtub, zat besi dapat meninggalkan jejak noda, perubahan warna, dan rasa tidak enak pada air. Meskipun ini adalah salah satu masalah kualitas air yang paling lazim dihadapi, ada banyak solusi untuk menghilangkan zat besi dari air yang tidak disukai ini. Zat besi akan menyumbat pipa, mengurangi tekanan air, membuat rasa tidak enak, dan meninggalkan noda berwarna cerah pada peralatan anda dalam jumlah 3ppm. Meskipun zat besi jarang terlihat dalam jumlah yang lebih besar dari 10 ppm, kemampuannya untuk menyebabkan kerusakan parah dan meskipun terlihat pada konsentrasi rendah seperti itu namun membuatnya menjadi kontaminan yang membuat kita frustasi.
Peralatan Bernoda
Zat besi dikenal karena noda keras yang dilewatinya. Setiap alat yang dilewati air yang mengandung zat besi, maka akan berubah warna. Bahkan bercak berwarna oranye cerah bisa muncul di toilet anda dan di sekitar tepi wastafel. Bak mandi dan pancuran pun akan berubah warnanya karena dampak konsentrasi zat besi dalam air. Bahkan piring dan cucian pun tidak aman dari bercak coklat dan merah walaupun sudah dicuci.
Perubahan Warna dan Bau
Zat besi selain meninggalkan air dengan rasa logam pahit juga akan mengubah air menjadi warna bahkan dalam konsentrasi yang sangat rendah. Zat besi juga menyebabkan air menjadi bau yang tidak sedap dan tajam. Air yang mengandung zat besi jika dituangkan ke dalam segelas air menyebabkan berwarna cokelat, oranye, merah, atau kuning. Selain itu, minuman apa pun yang dibuat dengan air yang mengandung zat besi juga akan menghasilkan aftertaste yang keras. Bahkan mengukus sayuran, atau makanan apa pun yang dimasak dalam air yang terkontaminasi zat besi akan menjadi gelap dan menempel seperti kotoran.
Pipa Berkerak dan Tersumbat
Saat zat besi mengalir melalui pipa anda, maka dapat menumpuk di dalam pipa dan mulai membatasi aliran air ke seluruh saluran air. Hal ini akan mengurangi tekanan air keseluruhan instalasi, akibatnya wastafel dan toilet akan tersumbat, dan mengurangi kinerja peralatan yang ada. Tekanan shower pun akan turun, sehingga aliran air menjadi kecil. Zat besi sangat jahat dan dapat menyebabkan masalah penyumbatan yang paling serius. Zat besi juga akan meninggalkan lendir coklat tebal yang terkumpul dalam pipa dan dapat menyebabkan tekanan air yang tidak menentu dan menumbuhkan bakteri patogen yang dapat berkembang. Bahkan wastafel hingga mesin penyiram rumput pun, akan menjadi korban penumpukan zat besi, dan jika dibiarkan akan peralatan tersebut akan rusak.
Kulit dan Rambut Kotor
Sama seperti peralatan lainnya, sifat pewarnaan zat besi juga berakibat pada tubuh manusia. Mandi di air dengan zat besi konsentrasi tinggi akan membuat rambut anda kotor dan mengandung mineral yang berat. Mandi dengan air yang tinggi zat besi dapat membuat kulit menjadi kemerahan. Selain rambut terlihat mengering, air dengan kandungan zat besi yang berat juga akan mempengaruhi kulit secara negatif. Dosis tinggi zat besi dapat mengeringkan pori-pori, dan juga memperburuk kondisi kulit seperti eksim dan jerawat.
Bahaya Zat Besi Pada Air
Minum zat besi dalam kadar rendah tidak berbahaya dan tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan, selama masih berada dalam ambang batas standar air minum. Kontaminan sekunder adalah kontaminan yang menyebabkan perubahan seperti bau dan rasa, tetapi tidak dianggap berbahaya untuk dikonsumsi. Zat besi itu sendiri sangat penting untuk diet yang sehat dan seimbang dan berkontribusi untuk produksi sel darah merah dan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Bayam, telur, dan udang semuanya adalah makanan yang kaya zat besi yang memberi tubuh mineral.
Tetapi jika mengkonsumsi zat besi konsentrasi sangat tinggi, bisa menyebabkan keracunan. Hemochromatosis adalah kondisi medis bawaan yang mencegah usus menyerap zat besi dengan baik. Hemochromatosis dapat menyebabkan kelesuan, penurunan berat badan dan kebingungan, dan sirosis hati. Namun, kondisi hemochromatosis tidak stabil, dan minum air sumur dengan zat besi konsentrasi tinggi dapat menyebabkan gangguan ini.
Tiga Jenis Zat Besi Yang Sering Ditemukan Pada Air
Menghilangkan zat besi pada air tergantung pada pemahaman yang menyeluruh dan akurat tentang jenis-jenis zat besi apa yang ada dan memerlukan penangangan yang berbeda. Melakukan tes air akan mengetahui dengan tepat apa kondisi air yang sebenarnya. Melalui tes laboratorium kita juga dapat mengetahui gambaran yang lebih jelas tentang berapa banyak kandungan zat besi yang terdapat pada air.
1. Ferric Iron
Zat besi jenis ini tidak larut atau tidak sepenuhnya larut dalam air. Jika air berwarna oranye terang atau merah, ini merupakan indikasi bahwa air memiliki banyak zat besi. Jenis zat besi ini paling sederhana untuk dihilangkan pada air.
Bagaimana cara mengatasi? Gunakan Filter Sedimen atau Filter Cartridge
Filter Sedimen memiliki beberapa ukuran mikron dan mampu menghilangkan endapan zat besi yang terdapat pada air. Filter Sedimen akan mencegah partikel padat memasuki saluran pipa dan mencegah kotoran dan kekeruhan yang akan mencemari air. Pastikan filter sedimen tersebut memiliki peringkat mikron yang ideal untuk menangkap zat tersebut. Kebanyakan untuk pengolahan air skala rumah tangga lebih sering menggunakan filter sedimen jenis spun atau kapas untuk menangkap dan menghilangkan zat besi ini. Solusi ini sangat ideal bagi mereka yang memiliki kadar zat besi rendah tetapi jenis filter ini tidak akan mengatasi bercak noda yang sudah terjadi jika air memiliki faktor lain selain zat besi.
2. Ferrous Iron
Zat besi jenis ini dapat larut atau sepenuhnya larut dalam air. Meskipun zat besi jenis ini tidak langsung diketahui, setelah air didiamkan dan teroksidasi, maka mulai muncul dan terlihat sebagai endapan. Misalkan segelas air diletakan dan dibiarkan semalaman, maka kita akan menemukan serpihan coklat kemerahan di bagian bawah gelas. Jadi, meskipun tidak segera terlihat, zat besi jenis ini masih memiliki sifat pewarnaan dan akan mempengaruhi rasa dan bau pada air. Maka dari itu sebaiknya air jangan terkena paparan sinar matahari langsung dan agar zat besi tidak teroksidasi.
Water Softener dapat dengan mudah menghilangkan zat besi kadar rendah dari air. Water Softener digunakan untuk menghilangkan mineral kesadahan dari air melalui pertukaran ion, suatu proses di mana ion natrium ditukar dengan ion mineral bermuatan positif. Karena zat besi adalah kation yang bermuatan positif, ia akan tertarik pada butiran resin anion bulat dan ditukar dengan ion natrium, seperti halnya ion kalsium dan magnesium. Namun, jika ada zat besi di dalam air, sebaiknya tetap menggunakan filter sediment sebelum air diproses pada tahap water softener untuk mencegah softener tersumbat oleh zat besi.
Salah satu cara paling populer dan efektif untuk menghilangkan zat besi adalah dengan filter pengoksidasi. Manganese Greensand adalah pengoksidasi kuat. Ketika besi dan mangan bersentuhan dengan media, mereka dioksidasi keluar dari bentuk terlarut dan diubah menjadi partikel padat. Endapan besi kemudian ditarik keluar dari air oleh media manganese greensand. Secara berkala, media ini perlu dicuci kembali dengan kalium permanganat. Kalium permanganat dapat membersihkan flek besi yang terkumpul di saluran pembuangan dan meregenerasi media, memulihkan kapasitas pengoksidasi. Namun pemakaian kalium permanganat dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata dan harus ditangani dengan hati-hati. Manganese greensand mampu menghilangkan zat besi hingga 15ppm dari air.
3. Bacterial Iron
Bakterial Iron adalah zat besi konfigurasi yang paling rumit dan berat yang dapat terjadi pada air. Hal ini bisa terjadi ketika ada bakteri di dalam sumur yang telah berikatan dengan besi. Zat besi jenis ini berwarna lumpur kemerahan terang. Salahsatu penyebabnya karena pemeliharaan yang buruk atau perawatan air yang tidak tepat. Misalnya, jika pompa sumur anda diservis, dan pompa itu tidak dibersihkan dengan benar sebelum dikembalikan ke sumur, maka bakteri dapat masuk ke dalam air kemudian akan saling berikatan. Bakteri besi akan menempel di bagian dalam pipa, menyumbat pompa sumur, menyumbat perlengkapan pipa, dan meninggalkan residu merah berlendir di toilet anda. Bakteri besi juga akan merusak filter softener, cartridge filter, dan pompa dorong. Meskipun zat besi jenis ini tidak berbahaya, tetapi dapat menciptakan kondisi di mana bakteri patogen berbahaya dapat tumbuh.
Bagaimana cara mengatasinya? Gunakan Klorinasi
Cara Mengatasi Zat Besi Pada Air. Menghapus zat besi bakteri pada air dengan menggunakan klorin dapat menghilangkan kontaminan yang berlendir. Klorinasi menghasilkan konsentrasi klor yang intens (sekitar 200 ppm) pada air untuk mendis-infeksi air itu sendiri. Cara Mengatasi Zat Besi Pada Air Untuk mencapai hasil yang memuaskan, seluruh kedalaman sumur perlu terkena klorinasi. Ini mencakup seluruh kedalaman sumur, dinding, pompa sumur, dan sistem tekanan dan distribusi. Langkah ini dapat memberantas bakteri yang mengikat besi, memungkinkan untuk menangkap zat besi yang tersisa pada filter softener, filter mangan, atau filter sedimen. Jika filter biasa tidak cukup menghilangkan zat besi yang terikat bakteri, maka sistem klorinasi yang konstan mungkin perlu dipasang sebelum toren dan filter.
Bagi bapak/ibu sobat INVIRO semua, yang sedang mencari/membutuhkan alat water treatment/filter penjernih air dan peralatan air minum dengan harga yang cukup murah dan kompetitif, silahkan menghubungi ke nomor telepon kontak layanan CS Kami Disini dan pastikan bapak/ibu semua dilayani oleh CS INVIRO secara professional. Ref.