Pemurnian Air Lahan Gambut

Pemurnian Air Lahan Gambut Sulit Menghasilkan Air Bersih Layak Konsumsi

Pemurnian Air Lahan Gambut ~ Lahan gambut adalah wilayah dengan jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi bahan organik, terutama sisa-sisa tumbuhan yang setengah membusuk, sehingga memiliki kandungan organik yang sangat tinggi. Lahan ini umumnya berada di daerah berair atau rawa-rawa. Dalam bahasa internasional, lahan gambut dikenal dengan istilah peatland, sementara di beberapa negara lain disebut bog, moor, muskeg, atau mire.

Tanah gambut sangat khas: berwarna gelap, ringan, dan mampu menyimpan air dalam jumlah besar. Selain itu, tanah ini juga menyimpan cadangan karbon yang sangat besar dan berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim. Indonesia, khususnya Pulau Kalimantan, Sumatera, dan Papua, memiliki cadangan gambut terbesar di Asia Tenggara.

Tantangan Air Bersih di Wilayah Lahan Gambut

Air Lahan Gambut Berwarna Pekat dan Asam

Air di wilayah gambut memiliki ciri khas: berwarna coklat kemerahan atau bahkan kehitaman, bersifat asam (pH rendah), dan mengandung banyak zat organik terlarut seperti asam humat dan fulvat. Air ini tidak layak langsung dikonsumsi karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga potensi jangka panjang terhadap ginjal dan hati.

Contohnya seperti di Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kalimantan Barat, di mana warga selama bertahun-tahun mengandalkan air hujan dan membeli air galon untuk keperluan minum dan memasak. Saat musim kemarau, mereka terpaksa menggunakan air gambut mentah untuk mandi dan mencuci, yang tentunya sangat berisiko jika digunakan dalam jangka panjang.

Solusi Instalasi Pengolahan Air Gambut Menjadi Air Bersih

Teknologi Penyaringan Air Gambut

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kebutuhan air bersih, kini telah dikembangkan teknologi instalasi pengolahan air gambut. Salah satu yang sukses diterapkan adalah oleh Universitas Tanjungpura yang membangun instalasi pengolahan air gambut sederhana untuk masyarakat Kalimantan Barat.

Instalasi ini terdiri dari:

  • Toren penampung air berkapasitas dua kubik sebagai penampung utama dari sumber sumur.

  • Tabung filtrasi berisi kombinasi media seperti carbon filter, sand filter, dan strainer.

  • Pompa air untuk membantu distribusi air hasil olahan.

  • Proses penyaringan bertahap, menghasilkan air jernih yang meski masih memiliki bau samar, sudah layak konsumsi setelah dimasak.

Masyarakat sekitar kini bisa mengambil air secara gratis dari instalasi ini, meskipun biaya listrik dan pemeliharaan sementara masih ditanggung pribadi oleh pengelola setempat.

Instalasi Air Gambut Siap Minum Program Tanpa Dimasak

Inovasi Menuju Air Layak Minum Langsung

Menurut Gusti Hardiansyah, Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, proses pengolahan air gambut bisa menghasilkan air siap minum tanpa dimasak dengan instalasi yang lebih canggih. Proses ini mencakup beberapa tahap penyaringan menggunakan teknologi lanjutan, sehingga air yang dihasilkan benar-benar bersih dan aman dikonsumsi.

Proses umumnya meliputi:

  1. Filtrasi awal dari kotoran fisik dan partikel kasar.

  2. Sand Filter untuk menghilangkan lumpur halus dan bahan tersuspensi.

  3. Carbon Filter untuk mengurangi bau, warna, dan rasa.

  4. Strainer filter sebagai tahap akhir sebelum penampungan.

Hasilnya adalah air yang jauh lebih aman untuk kebutuhan harian, bahkan dapat langsung dikonsumsi apabila melalui sterilisasi tambahan seperti UV atau ozonisasi.

Pemurnian Air Lahan Gambut

Program Perlindungan Lahan Gambut dan Air Bersih

Kolaborasi Masyarakat, Universitas, dan Pemerintah

Program instalasi air gambut merupakan bagian dari proyek kerja sama Universitas Tanjungpura dan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) di bawah naungan Bappenas. Program ini tidak hanya berfokus pada penyediaan air bersih, tapi juga pelestarian ekosistem gambut secara berkelanjutan.

Wilayah sasaran mencakup:

  • 11 desa di Kalimantan Barat, seperti Desa Simpang Kasturi, Desa Sungai Segak, Desa Peniti Dalam, dan lainnya.

  • Pembuatan 10 sumur bor sebagai sumber air baku.

  • Pengadaan 6 alat pemadam kebakaran lahan (Nyapar).

  • Instalasi air gambut siap minum.

  • Pendampingan budidaya madu kelulut dan peningkatan kapasitas Masyarakat Peduli Api (MPA).

Tujuan utamanya adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat lahan gambut tanpa merusak ekosistem, dan sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap air hujan atau air galon komersial.

Mengapa Pemurnian Air Gambut Penting

  1. Akses Air Bersih untuk Semua

    Daerah gambut sering kali kesulitan memperoleh sumber air layak konsumsi. Dengan teknologi pengolahan air gambut, masyarakat tidak lagi bergantung pada air hujan atau membeli air mahal.

  2. Pelestarian Lingkungan

    Penggunaan air dari sumber lokal secara bertanggung jawab membantu menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah kerusakan gambut.

  3. Peningkatan Kesehatan Masyarakat

    Air bersih adalah kebutuhan dasar untuk menjaga kesehatan. Dengan air olahan yang layak minum, angka penyakit yang ditimbulkan oleh air tercemar dapat ditekan.

  4. Efisiensi Biaya

    Penggunaan instalasi air bersih mandiri jauh lebih hemat dibandingkan dengan pembelian air galon secara terus-menerus.

Sekian informasi terbaru Mei 2025 dari invironesia.co.id mengenai Pemurnian Air Lahan Gambut, semoga bermanfaat. Bagi bapak/ibu sobat INVIRO semua, yang sedang mencari/membutuhkan alat water treatment/filter penjernih air dan peralatan air minum dengan harga yang cukup murah dan kompetitif, silahkan menghubungi ke nomor telepon kontak layanan CS Kami Disini dan pastikan bapak/ibu semua dilayani oleh CS INVIRO secara professional. Ref.